A. Pengertian
Sebuah base station transceiver (BTS) adalah sebuah peralatan yang memfasilitasi nirkabel komunikasi antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan. UE adalah perangkat seperti ponsel (handset), WLL ponsel, komputer dengan internet nirkabel konektivitas. Jaringan dapat bahwa dari salah satu teknologi komunikasi nirkabel seperti GSM , CDMA , wireless local loop , Wi-Fi , WiMAX atau lainnya wide area network teknologi (WAN).
Meskipun BTS jangka dapat berlaku untuk salah satu komunikasi nirkabel standar, umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA . Dalam hal ini, BTS merupakan bagian dari base transceiver station (BSS) perkembangan untuk manajemen sistem. Hal ini juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, alat spektrum penyaringan (filter band pass), dll antena juga dapat dianggap sebagai komponen BTS dalam arti umum karena mereka memfasilitasi berfungsinya BTS. Biasanya BTS akan memiliki beberapa transceiver (TRX) yang memungkinkan untuk melayani beberapa frekuensi yang berbeda dan berbagai sektor sel (dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS dikendalikan oleh orang tua base station pengontrol melalui fungsi kontrol base station (BCF). BCF diimplementasikan sebagai unit diskrit atau bahkan dimasukkan dalam TRX di BTS kompak. BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O & M) sambungan ke sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola negara operasional setiap TRX, serta perangkat lunak penanganan dan alarm koleksi. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama terlepas dari teknologi nirkabel.
B.Latar Belakang
Agar kita dapat memanjat tower dengan benar dan mengerti hal-hal yang harus diperhatikan saat memanjat tower.
C. Jenis-Jenis
Berdasarkan bentuknya, tower jaringan telekomunikasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )
Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650 juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Telkom, Indosat, XL, dll). Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower )
Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
3. Pole
1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )
Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650 juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Telkom, Indosat, XL, dll). Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower )
Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.
3. Pole
Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi menjadi 2 macam, Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole.
Tower Kedua lebih
cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat
disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung).
Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada
spanner.
Sekalipun
masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak
direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet)
yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem
koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus
menerus (searching).
Tower ini
bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC =
Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin
kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya.
Dari
berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki
resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan
(radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal
ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran
pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti. Radiasinya jauh diambang
batas toleransi yang ditetapkan WHO.
Contoh : Monopole Tower.
D. Tekhnik Memanjat Tower
Hal-hal yang harus di lakukan sebelum memanjat tower :
1. Sebelum memanjat tower kita harus mengidentifikasi masalah (memasang alat, mengecek jaringan atau memperbaiki), membagi wewenang dalam tim, dan mengecek kondisi (tower, spanner), termasuk kondisi badan si pemanjat.
2. Dalam satu tim kerja dibutuhkan minimal 3 orang yang masing-masing orang memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu :
1. Sebelum memanjat tower kita harus mengidentifikasi masalah (memasang alat, mengecek jaringan atau memperbaiki), membagi wewenang dalam tim, dan mengecek kondisi (tower, spanner), termasuk kondisi badan si pemanjat.
2. Dalam satu tim kerja dibutuhkan minimal 3 orang yang masing-masing orang memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu :
- Satu orang bertugas sebagai penanggung jawab peralatan. Tugasnya harus menyiapkan peralatan yang harus dibawa (seperti tali, safety, kunci dll) menanyakan apakah ada masalah dengan alat-alat tersebut dan mengecek kelengkapan saat akan berangkat dan setelah selesai melakukan pekerjaan
- Satu orang sebagai pemanjat. Tugasnya adalah memanjat dan memasang alat yang di perlukan di atas tower dan pointing.
- Dan yang terakhir seorang yang bertugas untuk men-setting, dan koordinator tim .
- Cek fisik tower (pastikan kuat dan masih bisa untuk dipanjat)
- Cek kondisi fisik kita (apakah sehat atau sakit jika sakit tidak usah memanjat karna akan berbahaya).
- Cek spanner-nya (tali pancang) karna kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Dan jika spannernya tidak kuat (bergoyang-goyang) maka akan menganggu koneksi data, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching).
- Fisik kita harus sehat.
- Fisik dari tower tersebut apakah benar-benar kuat dan tidak ada yang rusak.
- Keadaan tali atau spaner tower apakah sudah benar.
- Alat yang kita pakai dalam memanjat apakah layak kita pakai dalam naik tower.
- Kondisi cuaca.
- Arah angin.
- Pemasangan dari alat-alat.
- Jarak yang ideal antara titik pusat ke titik speaner minimal 1/3 dari tinggi tower.Jarak harus sama.
- 1/3 dari tinggi tower dihitung dari dasar yang paling bawah tower menyentuh tanah.
- 1/3 dari tinggi tower harus dicari dengan rumus phytagoras.
- Kedalaman vondasi tanah kira-kira 70-75 cm.
- Sabuk pengaman. Tentunya harus yang masih layak pakai, karna akan membahayakan sekali dan akan berakibat fatal. Cara pemasangannyapun harus benar dan tidak boleh asal asalan. Karena itu akan sangat menentukan sekali pada saat kita berada di atas.
- Alas kaki yang tidak licin. Contoh : sandal gunung, sepatu
- Usahakan memakai topi.
- Dalam pakaian, pakailah baju yang dapat menyerap keringat (fleksibel)
G. Kesimpulan
Pada saat kita memanjat tower kita harus mengerti apa yang harus kita
lakukan diatas dan kita harus mempersiapkannya barang-barang yang
diperlukan diatas
H. Referensi
- Mbah Suro Dhemt
-
https://translate.google.com/translate?sl=en&tl=id&js=y&prev=_t&hl=id&ie=UTF-8&u=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FBase_transceiver_station&edit-text=&act=url
EmoticonEmoticon